• Sabtu, 30 September 2023

Eddy Martono: Dulu Jin Saja Males Buang Anak di Kebun Sawit, Sekarang Dilabeli Deforestasi

- Kamis, 10 Agustus 2023 | 11:05 WIB
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dan Pemimpin Redaksi sawitkita Sudarsono
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dan Pemimpin Redaksi sawitkita Sudarsono

SAWITKU-Langkah Uni Eropa yang memberlakukan Undang-undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) saat ini menjadi topik yang paling viral di sektor komoditas.

Pasalnya, regulasi ini dipastikan menghambat perdagangan sejumlah komoditas dari Indonesia, seperti sawit, kopi, kakao, kayu, dan karet, termasuk sapi serta turunannya.

Kebijakan yang dikemas dengan isu perlindungan lingkungan itu, dipastikan akan merugikan jutaan petani kecil di Indonesia.

Baca Juga: Tegas, Indonesia Siap Melawan Kebijakan Anti Deforestasi Uni Eropa Hingga Titik Darah Penghabisan

Sejak awal UU ini terendus bernuansa diskriminatif, terutama dalam menentukan kelompok negara yang dianggap berisiko tinggi.

Ujung-ujung sudah dapat ditebak, produk-produk komoditas unggulan Indonesia akan masuk daftar hitam negara-negara maju.

Bahkan Pemerintah menilai, kebijakan antideforestasi Uni Eropa berpotensi menghambat perdagangan dan merugikan 8 juta petani kecil yang telah berjuang sejak tahun 1980-an atau lebih dari 40 tahun lalu.

Baca Juga: Anggit Kisah Pejuang Nafkah di Kebun Sawit, Cacat Tak Harus Mengemis

Bagi Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, sawit bukan cerita “Bandung Bondowoso” yang mampu membangun candi dalam semalam.

Sawit bagi Eddy Martono, adalah cerita panjang kehidupan dan perjuangan sarat sejarah dimana peluh dan mimpi menyatu.

Dalam Seminar Nasional memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia bertajuk "Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan" di Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023,  Eddy Martono berkisah tentang fase perjalanan panjang hingga kini sawit menjadi komoditas paling “Ditakuti” di pasar global.

Baca Juga: Jamur Merang Naik Kelas, Petani Binaan Wilmar Mampu Kuliahkan Empat Anak

Salah satu catatan penting dalam karir Eddy Martono adalah perjuangannya menjadikan Mamuju di Sulawesi Barat sebagai sentra sawit nasional.

Di tahun 1990-an, saat memulai bekerja di  PT Astra Agro Niaga, Eddy muda ditugaskan ke Mamuju untuk membuka perkebunan kelapa sawit, proyek pemerintah Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans.

Halaman:

Editor: Tommy Pardede

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Memacu Semangat Penyuluh Pertanian

Jumat, 22 September 2023 | 10:00 WIB

Naikan harga Gabah, Turunkan Harga Beras

Rabu, 20 September 2023 | 08:00 WIB

Hilirisasi Bukan Monopoli korporasi, UMKM Dilibatkan

Senin, 11 September 2023 | 08:00 WIB

Pengamat Sebut Food Estate Tak Perlu Buka lahan Baru

Senin, 28 Agustus 2023 | 08:00 WIB

Palm Co Bakal Tambah Jajaran BUMN Kelas Dunia

Senin, 14 Agustus 2023 | 16:00 WIB

Jalan Panjang Menuju Swasembada Pangan

Senin, 14 Agustus 2023 | 05:05 WIB

Pelabuhan CPO di Mukomuko Dirancang Aman Gempa

Senin, 31 Juli 2023 | 09:00 WIB

Oh, Tesso Nilo, Ha ha ha

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:26 WIB
X