Kolom Entang, Panen Raya Ramadhan dan Idhul Fitri

- Senin, 20 Maret 2023 | 08:03 WIB
Entang Sastraatmadja, Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat
Entang Sastraatmadja, Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat

 

SAWITKU-Tidak terasa, dalam beberapa hari ke depan, seluruh warga dunia yang beragama Islam, bakal menyambut kembali kehadiran bulan Ramadhan. Begitu pun yang terjadi di negeri ini.

Ramadhan adalah bulan suci yang harus diisi dengan nilai-nilai kebaikan untuk mendapatkan berkah kehidupan. Ramadhan akan disempurnakan oleh Hari Kemenangan pada tanggal 1 Syawal yang kita sebut sebagai Hari Idul Fitri.

Jika kita kaitkan dengan dunia perberasan, yang sekarang menjadi perhatian banyak pihak, saat ini ada dua suasana yang membuat beras menjadi keprihatinan kita bersama.

Baca Juga: Terpojok Kasus Pajak, Sri Mulyani Ketemu influencer, Demokrat: Meredam Isu Itu Pelik

Pertama adalah momen panen raya padi yang membuat para petani gelisah, karena harga gabah dan beras di tingkat petani melorot cukup tajam; dan kedua adalah momen menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri, yang membuat harga beras di pasaran mulai merangkak naik.

Anjloknya harga gabah dan beras di tingkat produsen dan meroketnya harga beras di tingkat konsumen dalam kurun waktu yang hampir berbarengan, tentu saja mengundang kerisauan kita bersama.

Bahkan Presiden Jokowi telah menyampaikan ultimatum keras terkait dengan kondisi yang tengah tercipta.

 Baca Juga: Mahfud MD Janji Bongkar Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di DPR

Merangkaknya harga beras menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN), sepertinya sudah membudaya dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Bahkan bisa saja kita menyebutnya sebagai penyakit kronis yang sering terjadi setiap HBKN tiba.

Begitu pula dengan anjloknya harga gabah di tingkat petani ketika panen raya datang. Petani lalu menjerit, karena cita-cita untuk berubah nasib tidak tetwujud. Panen raya yang semula diharapkan mampu memberi berkah kehidupan, malah berubah menjadi tragedi kehidupan yang menyedihkan.

Petani hanya bisa berharap agar Pemerintah dapat melahirkan solusi terbaiknya.

 Baca Juga: Regenerasi Jadi Masalah Serius, Aspekpir Dorong Milenial Jadi Petani Sawit

Yang menarik, momen ini terjadi dalam waktu yang hampir berbatengan. Harga gabah yang anjlok cukup signifikan membuat produsen psngan kecewa dan menjelang HBKN tiba konsumen beras juga protes karena harga beras terlihat terus merangkak ke situasi yang lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Tommy Pardede

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kolom Entang, Melestarikan Ruang Pertanian

Rabu, 24 Mei 2023 | 06:37 WIB

Kolom Entang, Satu Data Pertanian Indonesia

Rabu, 17 Mei 2023 | 06:00 WIB

Kolom Entang, Menanti Keperkasaan BULOG

Rabu, 10 Mei 2023 | 06:37 WIB

Kolom Entang, Capres Pro Petani

Rabu, 3 Mei 2023 | 08:55 WIB

Kolom Entang, Ukuran Sukses Food Estate

Selasa, 2 Mei 2023 | 06:36 WIB

Kolom Entang, Harga Beras Wajar

Jumat, 28 April 2023 | 07:54 WIB

Kolom Entang, 50 Tahun HKTI

Kamis, 27 April 2023 | 06:38 WIB

Kolom Entang, Gerakan Mengerem Konsumsi Nasi

Rabu, 26 April 2023 | 08:44 WIB
X