SAWITKU-Peribahasa Sunda yang merupakan pengingat kehidupan sungguh banyak kita temukan. Salah satunya adalah "ulah adèan ku kuda beureum".
Dalam makna lain, "tong reueus ku barang batur, boh barang kolot, barang dulur, atawa barang pihapean ti batur".
Artinya jangan membangga-banggakan barang orang lain, baik barang orangtua, saudara, maupun titipan dari orang lain.
Tersibaknya harta kekayaan seorang Kepala Bagian Umum yang bertugas di Kantor Pajak Jakarta Selatan yang jumlahnya mendekati kekayaan Menteri Keuangan, dalam beberapa hari belakangan ini sempat mengundang perhatian masyarakat.
Banyak orang yang berkomentar : kok bisa !
Baca Juga: Kolom Entang, Manuk Hiber ku Jangjangna Jalma Hirup ku Akalna
Yang cukup memilukan, keadaan ini jadi terbuka ketengah-tengah masyarakat setelah ketahuan anak nya menganiaya seorang remaja yang sempat mengalami koma.
Hebatnya lagi sang anak ini telah menunjukkan sifat jagoannya selaku anak muda yang sudah jauh menyimpang dari nilai budaya bangsa kita.
Terasa tidak pantas dipertontonkan bentuk penganiayaan dengan menendang tubuh dan kepala anak bangsa yang tampak sudah tidak berdaya.
Ada setan apa sebetulnya yang merasuk dalam sanubari anaknya Aparat Sipil Negara ini. Ini jelas perilaku yang harus kita kutuk.
Baca Juga: Kolom Entang, Nyolok Mata Buncelik
Hebatnya, sang anak tadi begitu bangga mengendari motor gede sekelas Harley Davidson dan berputar-putar dengan gaya arogan. Belum lagi dalam berbagai unggahan di media sosial, anak ini pun merasa keren berfoto di depan mobil Rubicon. Anak ini lupa, disekitar kehidupannya masih banyak warga bangsa yang kondisi kehidupannya memprihatinkan.
Anak ini, kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian. Dirinya pun dipecat dari status mahasiswa di tempat kuliahnya.
Yang lebih mengenaskan, ayah sang anak pun terpaksa harus meletakan jabatan, bahkan siap-siap untuk dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi. Ini betul-betul wujud kesialan yang luar biasa.