Kolom Entang, Merisaukan Alih Fungsi Lahan dan Kepemilikan Tanah Pertanian

- Kamis, 16 Maret 2023 | 08:05 WIB
Entang Sastraatmadja, Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat
Entang Sastraatmadja, Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat

SAWITKU-Masa depan pertanian di dunia ini, pada hakekatnya sangat ditentukan oleh kualitas lahan pertanian dan keberadaan para petani yang akan menggarap lahan pertanian tersebut.

Selain itu, tentu masih ada hal-hal lain yang menjadi kekuatan dalam mempertahankan keberlanjutan pertanian itu sendiri. Salah satunya adalah keberpihakan Pemerintah saat ini untuk melestarikan sektor pertanian.

Betul, bila ada pandangan yang menyatakan sektor pertanian itu perkasa. Pertanian memang keren. Bahkan pertanian layak dikatakan sebagai sektor yang tidak ada matinya.

Baca Juga: Mudik gratis 2023 Bareng Alfamart, Diantar Pakai Pesawat, Mau

Itu sebabnya, sebagai bangsa yang hidup di negeri agraris, kita memiliki kehormatan untuk menjaga, memelihara dan melestarikan pertanian sebagai sumber kehidupan dan sumber penghidupan masyarakat.

Adanya perilaku oknum yang ingin meminggirkan sektor pertanian dari panggung pembangunan, tentu perlu kita lawan. Jangan biarkan pertanian termarginalkan hanya untuk memuaskan kepentingan segelintir orang. Pertanian adalah investasi kehidupan dari generasi ke generasi.

Pertanian inilah yang membuat nyawa bangsa tersambung dari waktu ke waktu.

Selanjutnya, di negara kita sendiri, paling tidak, ada dua persoalan serius, mengapa lahan pertanian pangan pantas disebut merisaukan.

Baca Juga: Belanja di Indomaret, Bisa Mudik Gratis 2023, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pertama karena terjadinya alih fungsi lahan pertanian pangan produktif ke non pertanian yang terekam semakin membabi-buta, dan kedua adanya fakta, lahan pertanian pangan, khususnya sawah, kini sedang sakit parah, karena lebih dari 50 tahun, terus-terusan dibombardir oleh penggunaan pupuk kimia.

Di negeri ini, alarm krisis lahan pertanian, sebetulnya telah berkelap-kelip sejak lama. Sinyalnya, sudah bukan kuning lagi, namun sudah memperlihatkan warna kemerah-merahan.

Anehnya, jarang sekali para penentu kebijakan, baik di tingkat Pusat atau Daerah yang serius mencermatinya.

Alih fungsi dan semakin tidak sehatnya lahan pertanian pangan, bagi mereka dinilai sebagai hal yang biasa-biasa saja, sehingga tidak ada penanganan serius yang ditempuh Pemerintah.

 Baca Juga: Mudik Gratis 2023 Diantar Pakai Hyundai Stargazer Plus THR Rp20 Juta, Mau

Halaman:

Editor: Edward Gabe

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kolom Entang, Melestarikan Ruang Pertanian

Rabu, 24 Mei 2023 | 06:37 WIB

Kolom Entang, Satu Data Pertanian Indonesia

Rabu, 17 Mei 2023 | 06:00 WIB

Kolom Entang, Menanti Keperkasaan BULOG

Rabu, 10 Mei 2023 | 06:37 WIB

Kolom Entang, Capres Pro Petani

Rabu, 3 Mei 2023 | 08:55 WIB

Kolom Entang, Ukuran Sukses Food Estate

Selasa, 2 Mei 2023 | 06:36 WIB

Kolom Entang, Harga Beras Wajar

Jumat, 28 April 2023 | 07:54 WIB

Kolom Entang, 50 Tahun HKTI

Kamis, 27 April 2023 | 06:38 WIB

Kolom Entang, Gerakan Mengerem Konsumsi Nasi

Rabu, 26 April 2023 | 08:44 WIB
X