SAWITKU-Lahirnya Keputusan Badan Pangan Nasional per 11 Maret 2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah dan Beras dalam rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah, tentu saja cukup menarik untuk dicermati lebih dalam.
Dikatakan menarik, karena kita pernah punya pengalaman pahit terkait dengan Tata Kelola Cadangan Beras, sehingga Pemerintah terekam seperti yang kebakaran jenggot.
Betapa tidak ! Sebab, baru saja bangsa ini memperoleh penghargaan Swasembada Beras dari IRRI dan FAO, yang salah satu ukurannya, tidak lagi melakukan impor beras komersial selama 3 tahun berturut-turut (2019-2021), beberapa bulan kemudian pasca proklamasi Swasembada Beras tersebut, terpaksa harus membuka kembali kran impor beras, yang selama 3 tahun tersebut kita tutup rapat-rapat.
Baca Juga: Video Syur Mario Dandy dan AG Tersebar, Faktanya Seperti Ini
Yang membuat kita tercengang, impor beras itu kita lakukan, di tengah data Badan Pusat Statistik yang membewarakan produksi beras secara nasional sedang surplus.
Hampir dalam setiap kesempatan, saat itu Menteri Pertanian menyampaikan produksi padi kita melimpah.
Catatan kritisnya adalah ada apa dengan Swasembada Beras 2022 ? Jika surplus, mengapa kita harus impor beras lagi ?
Baca Juga: Mengaku Yesus Kristus, Eliyu Simiyu Lari Terbirit birit Saat Hendak Disalib Warga
Selidik punya selidik, penyebab utama Pemerintah melakukan impor beras kembali, dikarenakan cadangan beras Pemerintah, betul-betul sangat menipis, jauh dibawah angka yang disepakati dan berada dalam kondisi yang cukup merisaukan.
Setelah mencari kesana kemari produksi beras yang dihasilkan para petani dalam negeri, yang ujung-ujungnya gagal, akhirnya impor beras terpaksa ditempuh.
Amburadulnya Tata Kelola Cadangan Beras Pemerintah tahun lalu, jelas tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Kita ingin pengelolaan cadangan beras Pemerintah perlu memperoleh penanganan yang serius.
Baca Juga: Video Keluarga Rafael Alun Minus Mario Dandy Asyik Berjoget Bikin Panas Warganet
Kementerian/Lembaga yang memikul kehormatan dan tanggungjawab untuk melaksanakan tugas tersebut, mestinya mampu memberi hasil terbaik bagi bangsa dan negara.
Artikel Terkait
Kolom Entang, Manuk Hiber ku Jangjangna Jalma Hirup ku Akalna
Kolom Entang, Pengakuan Presiden Soal Harga Gabah dan Beras
Kolom Entang, Fleksibilitas Harga Gabah dan Beras