SAWITKU-Kata "momentum" dalam tulisan kali ini sengaja diberi tanda petik, agar kita memiliki bahan yang lebih luas untuk dijadikan bahan diskusi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan, kata momen bermakna 'waktu yang pendek' atau 'saat'. Akan halnya momentum, KBBI memaknainya sebagai saat yang tepat.
Dalam urusan beras yang sekarang menjadi perhatian banyak pihak, ada dua suasana yang menjadi keprihatinan kita bersama.
Pertama adalah momen panen raya padi yang membuat para petani gelisah, karena harga gabah dan beras di tingkat petani melorot cukup tajam. Kedua adalah momen menjelang bulan ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri, yang membuat harga beras di pasaran mulai merangkak naik.
Baca Juga: Dituding Anti Pajak, SAS Institute Sebut Said Aqil 1000 Persen NKRI
Anjloknya harga gabah dan beras di tingkat produsen dan meroketnya harga beras di tingkat konsumen dalam kurun waktu yang hampir berbarengan, tentu mengundang kerisauan kita bersama.
Bahkan Presiden Jokowi telah menyampaikan ultimatum keras terkait dengan kondisi yang tengah tercipta.
Merangkaknya harga beras menjelang Hari Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN), sepertinya sudah membudaya dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Bahkan bisa saja kita menyebutnya sebagai penyakit kronis yang sering terjadi setiap HBKN tiba.
Baca Juga: Pemprov Kalbar Wajibkan Pengusaha Kebun Sawit Jadi Anggota GAPKI
Begitu pula dengan anjloknya harga gabah di tingkat petani ketika panen raya datang. Petani lalu menjerit, karena cita-cita untuk mengubah nasib tidak tetwujud.
Panen raya yang semula diharapkan mampu memberi berkah kehidupan, malah berubah menjadi tragedi kehidupan yang menyedihkan.
Petani hanya bisa berharap agar Pemerintah dapat melahirkan solusi terbaiknya.
Yang menarik, momen ini terjadi dalam waktu yang hampir berbarengan. Harga gabah yang anjlok cukup signifikan membuat produsen pangan kecewa dan menjelang HBKN tiba konsumen beras juga protes karena harga beras terlihat terus merangkak ke situasi yang lebih tinggi.
Artikel Terkait
Kolom Entang, Menyimak Ultimatim Presiden Soal Beras
Kampanye Negatif Sawit UE dan "Musuh Dalam Selimut" Penggiat Lingkungan Indonesia
Kolom Entang, Falsafah Bendo