SAWITKU-Presiden Joko Widodo kembali memberikan ultimatum keras khususnya ketersediaan beras menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
Jokowi juga menyoroti bahan pangan lain seperti cabai, bawang putih, daging, dan minyak yang perkembangan harga di padar mulai merangkak naik.
Presiden ingin agar hal ini dapat ditangani dengan penuh kehormatan dan tanggungjawab.
Baca Juga: Sebelum Dikeluarkan, AG Sudah Mundur dari SMA Tarakanita 1 Jakarta
Menurut rilis di berbagai media sosial, "warning" Presiden ini disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai melakukan Rapat Koordinasi Terbatas mengenai Ketersediaan Pangan di Bulan Ramadhan, di Istana Kepresidenan belum lama ini.
Presiden meminta agar Tata Kelola Perberasan digarap lebih baik lagi.
Ultimatum Presiden seperti ini, tentu menarik dicermati, karena sebagaimana disampaikan Proklamator Bangsa Bung Karno sekitar 70 tahun lalu, kita tak boleh main-main dalam menangani urusan pangan, khususnya beras.
Kita perlu menyadari penanganan soal beras, bukan hanya sekedar menjalankan gugur kewajiban. Sebab, bagi sebagian besar bangsa kita, beras menyangkut mati hidupnya suatu bangsa.
Baca Juga: Keluarga David Latumahina Tolak Pintu Damai dengan AG Kekasih Mario Dandy
Kalau seorang Presiden sudah menebarkan ultimatum, berarti para penentu kebijakan perberasan di negeri ini, penting untuk mampu merumuskan jalan pemecahan masalahnya.
Sangat tidak diharapkan mereka hanya ongkang-ongkang kaki dan subuk melaksanakan kunjungan kerja ke lapangan.
Lebih lucu lagi, jika ada diantara mereka yang cuma asyik mengurusi tugas dàn fungsi lembaga yang dipimpinnya.
Dirinya lupa, soal beras adalah problem multi-sektor yang perlu memperoleh penanganan bersama.
Baca Juga: Mentan SYL Harapkan Konsolidasi Industri Sawit Diperkuat
Artikel Terkait
Kolom Entang, Bulog dan Panen Raya
Kolom Entang, Krisis Lahan Pertanian
Kolom Entang, Jangan Kecewakan Petani Padi