Monumen 75 Jadi Tonggak Sejarah Sawit di Riau

- Kamis, 25 Mei 2023 | 16:39 WIB
Kunjungan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau ke Monumen 75, perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantations, Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu.
Kunjungan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau ke Monumen 75, perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantations, Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu.

SAWITKU-Indragiri Hulu, Provinsi Riau merupakan provinsi dengan kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Riau memiliki luas kebun kelapa sawit sebesar 2,89 juta hektar. Di Kabupaten Indragiri Hulu, terdapat tanaman kelapa sawit tertua di Riau.

Lokasinya ada di perusahakan kelapa sawit, PT Tunggal Perkasa Plantition (PT TPP).

Tahun 1911 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang berada di Air Molek, Riau.

Baca Juga: Anggit Kisah Pejuang Nafkah di Kebun Sawit, Cacat Tak Harus Mengemis

Baca Juga: Gubri Gantung Pulau Rupat Jadi konservasi Air, Walhi Minta KKP Bertindak

Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL), dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.

Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam).

Tahun 1973 masa kontrak PT Indragiri Raya telah habis sehingga PT Indragiri Raya dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia melalui Departemen Pertanian pada tahun 1973 dan dipecah menjadi PTP IV, Perluasan desa, PT Tunggal Investment.

Baca Juga: Perusahaan Kelapa Sawit di Papua Komitmen Dukung Net Zero Emissions

Baca Juga: Kejagung Dalami Sejumlah Nama Beken di Kasus BTS Kominfo

Tahun 1975 PT Tunggal Investmen mulai beroperasi dengan komoditi olah berupa karet dan kelapa sawit. PT Tunggal Investmen diubah menjadi PT Tunggal Perkasa Plantations pada tahun 1979.

“Kami sengaja mempertahankan tanaman sawit yang ditanam pada tahun 1975 seluas 1,5 hektar dengan jumlah pokok sejumlah 208 untuk mengenang sejarah,” ungkap Eka Setia Permana, Kepala Kebun PT TPP.

Eka melanjutkan, dengan mengetahui sejarah, kita bisa mengetahui dari mana berasal dan kemana akan menuju.

Halaman:

Editor: Edward Gabe

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X