SAWITKU- Nama Direktur PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Phin mencuat pasca Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut inisal SB, salah satu pelaku transaksi jumbo.
Sri Mulyani memang hanya menyebut inisial pelaku sebagai SB dan DY. Namun masyarakat mencari tahu mengenai sosok SB dengan ciri-ciri seperti yang diungkapkan Menkeu.
Inisial BS akhirnya mengarah kepada Siman Bahar, Direktur PT Loco Montrando yang terseret dugaan korupsi PT Antam (Persero) Tbk. Ciri-cirinya persis sama.
Baca Juga: Usulan Jokowi Bikin Kartel Sawit dan Nikel Bikin Negara Maju Ciut
Baca Juga: Moeldoko dan Luhut Berbisnis Kendaraan Listrik, Faisal Basri Sebut Kebijakan Subsidi Tidak Tepat
Dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Senin 20 Maret 2023 Sri Mulyani tegas-tegas menyebut SB masuk radar PPATK (PPATK) karena melakukan transaksi jumbo mencurigakan lebih dari Rp189 triliun.
Menurut Menkeu, ada hal yang menonjol dari surat PPATK adalah nomor 209/PR.01/2020 dikirimkan pada 19 Mei 2020.
“Surat ini menyebutkan transaksi senilai Rp189,273 triliun. Karena angkanya besar, saya minta pajak dan bea cukai melihat dan meneliti data ini. Disebutkan PPATK ada 15 individu dan entitas, itu perusahaan dan nama orang,” papar Sri Mulyani.
Baca Juga: Uni Eropa Pernah Kuasai 50 persen Pasokan Minyak Sawit Dunia
Baca Juga: Bau Busuk Terkuak, Empat dari 25 Pesohor di Pusaran Kasus Rafael Alun Mulai Terungkap
Banyak orang berusha mencari tahu mengenai figur Siman Bahar.
Hanya saja, tidak banyak informasi tentang sepak terjang Siman Bahar yang disebut sebagai Crazy Rich Pontianak.
Dalam berbisnis, sepak terjang Siman Bakar nyaris senyap mirip Tommy Winata dan Robert Priantono Bonosusatya alias bong.
Berdasarkran penelusuran Sawitku.id, Siman merupakan pemilik PT Loco Montrado yang beralamat Penjaringan, Jakarta Utara.
Artikel Terkait
Netizen : Privilege Alphard Sakti Sri Mulyani Masuk Apron Soetta, Bukti Kemenkeu Hedon
Isu Pergantian Sri Mulyani Ramai “Digoreng”, Dua Nama Ini Digadang gadang
Rocky Gerung : Emang Sri Mulyani Punya Hak Lebih Tinggi dari Penumpang Lain?
Sri Mulyani Sebut Penjemputan di Apron Protokoler Khusus Menkeu