• Sabtu, 30 September 2023

Jokowi Sebut Nama Erick Thohir Didepan Relawan Pendukungnya

- Minggu, 17 September 2023 | 19:18 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Presiden Jokowi saat uji coba kereta cepat (erick thohir)
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Presiden Jokowi saat uji coba kereta cepat (erick thohir)

SAWITKU-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik menjelang Pilpres 2024.

Hanya saja, Presiden Jokowi mengingatkan agar mesin yang sudah panas tidak dijalankan dulu karena harus menunggu instruksi darinya.

Menariknya, saat mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik jelang Pilpres tersebut, Presiden Jokowi menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir.

 Baca Juga: Reformasi Hukum Ala Mahfud MD, Bikin Sektor Sawit dan Tambang Deg degan

Nama Erick Thohir sejauh ini santer disebut sejumlah lembaga survei sebagai kandidat paling kuat sebagai cawapres Prabowo Subianto.

“Kalau ingin memanaskan mesin ya silakan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir,….ya gak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara gak apa-apa,” kata Jokowi dalam Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023.

Menurut Jokowi, koalisi atau gabungan partai politik yang saat ini sudah ada belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024.

 Baca Juga: Hilirisasi Pasir Kuarsa di Rempang Kepri, Berkah atau Bencana

Oleh karena itu, kata Jokowi meminta relawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

“Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya aja bisa sabar, masa Bapak Ibu gak bisa sabar. Jadi kita menunggu koalisi-nya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

 Baca Juga: Pratikno : Kelanjutan Ekonomi Tergantung Peran Industri Perangi Krisis Iklim

Dia memberi contoh sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.

Hal itu, kata Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.

Halaman:

Editor: Tommy Pardede

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Monopoli Kanal Air, 27 Perusahan Picu Karhutla di Jambi

Sabtu, 30 September 2023 | 03:14 WIB

Geledah Rumah Mentan SYL, KPK Bawa Mesin Penghitung Uang

Jumat, 29 September 2023 | 05:17 WIB

Prabowo: Alhamdulillah, UE Tolak Sawit Indonesia

Kamis, 28 September 2023 | 13:00 WIB

Mahfud Sebut 2.100 Perusahaan Gelapkan Lahan Sawit

Selasa, 26 September 2023 | 14:02 WIB
X