• Sabtu, 30 September 2023

KLHK Pastikan Implementasi FOLU Net Sink 2030 Tuntas Hingga ke Tingkat Tapak

- Senin, 18 September 2023 | 11:05 WIB
Direktur Jenderal PKTL KLHK, Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah,  saat Sosialisasi tingkat Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk wilayah NTB (klhk)
Direktur Jenderal PKTL KLHK, Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, saat Sosialisasi tingkat Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk wilayah NTB (klhk)

SAWITKU-Agenda Indonesia's FOLU Net Sink 2030 telah diimplementasikan hingga ke tingkat tapak seperti di desa dan kampung, termasuk di areal yang dikelola oleh korporasi.

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan Indonesia's FOLU Net Sink 2030 sebagai salah satu aksi Indonesia dalam pengendalian bencana perubahan iklim.

Melalui agenda tersebut, Indonesia menargetkan untuk mencapai tingkat serapan gas rumah kaca (GRK) pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (Forestry and Other Land Use/FOLU) lebih tinggi atau setidaknya seimbang dibanding emisinya pada tahun 2030.

Baca Juga: Pratikno : Kelanjutan Ekonomi Tergantung Peran Industri Perangi Krisis Iklim

"Melalui implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink, pemerintah ingin mencapai target penyerapan emisi GRK sebesar minus 140 juta ton CO2 ekivalen pada tahun 2030," kata Hanif saat sesi Talkshow di Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Terbarukan (LIKE) di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.

Untuk memastikan agenda tersebut tercapai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah menerbitkan Keputusan Menteri yg berisi tentang Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.

Dokumen tersebut langkah-langkah sistematis untuk mencapai target yang telah ditetapkan seperti pengurangan laju deforestasi, pengurangan laju degradasi hutan, pengaturan pembangunan hutan tanaman, pengelolaan hutan secara lestari, perhutanan sosial, rehabilitasi hutan dengan atau non-rotasi, tata kelola restorasi gambut, perbaikan tata air gambut, perbaikan dan konservasi mangrove, konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya, serta pengembangan berbagai instrumen kebijakan baru.

Baca Juga: Reformasi Hukum Ala Mahfud MD, Bikin Sektor Sawit dan Tambang Deg degan

Menurut Hanif, KLHK juga telah menyiapkan rencana kerja di tingkat sub nasional yang disusun bersama pemerintah daerah.

"Sudah ada rencana kerja di 28 provinsi seluruh Indonesia. Sehingga seluruh target dapat tercapai secara terstruktur sistematis dengan target yang masif," katanya.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Siti Zuhro menilai agenda FOLU Net Sink sebagai sebuah keputusan politik untuk merespons ancaman bencana perubahan iklim.

Baca Juga: Asap Karhutla di Palembang Mulai Ganggu Jarak Pandang Warga

"Sebagai keputusan politik kebijakan FOLU Net Sink luar biasa. Kebijakan ini diturunkan ke bawah dari Pusat ke Daerah, bahkan hingga ke tingkat kelurahan dan desa," katanya.

Dia mengungkapkan bentuk implementasi kebijakan itu di tingkat tapak adalah Program Kampung Iklim. Melalui program ini masyarakat di tingkat desa, kelurahan, atau kampung melakukan aksi-aksi nyata dalam pengendalian perubahan iklim seperti melakukan rehabilitasi lahan, urban farming dan pengembangan ekonomi sirkuler.

Halaman:

Editor: Tommy Pardede

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Siti Nurbaya Apresasi Temukan 16 Spesies Baru di Kalteng

Senin, 25 September 2023 | 19:55 WIB

Cegah Sampah masuk Laut, KLHK Pasang Jaring di Sungai

Sabtu, 23 September 2023 | 11:21 WIB

Bambu Punya Nilai Ekonomi dan Dukung Perubahan Iklim

Rabu, 20 September 2023 | 16:00 WIB

PHI Group Kolaborasi Dengan Kebun Raya Balikpapan

Rabu, 20 September 2023 | 14:05 WIB

Berlanjut Hingga 2024, El Nino Bakal Lebih Ekstrem

Sabtu, 16 September 2023 | 16:00 WIB
X