Usulan Jokowi Bikin Kartel Sawit dan Nikel Bikin Negara Maju Ciut

SAWITKU-Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya untuk mendirikan organisasi kartel seperti layaknya The Organization of the Petroleum Exporting Countries(OPEC) khusus untuk nikel dan sawit.

"Sudah saatnya membentuk semacam OPEC untuk produk lain seperti nikel dan sawit," kata Jokowi dalam pertemuan di Grand Prince Hotel, Hiroshima, Sabtu, 20 Mei 2023.

Pernyataan itu ditegaskan Jokowi depan negara-negara maju yang hadir saat berbicara dalam Sesi Kerja Mitra G7 dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7 Hiroshima, Jepang.

Baca Juga: Uni Eropa Pernah Kuasai 50 persen Pasokan Minyak Sawit Dunia

Baca Juga: Bursa Komoditas Khusus Ekspor CPO Meluncur Juni, DMO Sawit Makin Ketat

Nikel dan sawit adalah dua komoditas unggulan Indonesia.Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia, serta menjadi pengekspor sawit terbesar bersama Malaysia.

"Saya berharap negara G7 dapat menjadi mitra dalam hilirisasi industri ini," kata kepala negara.

Keinginan untuk membentuk kartel nikel dan sawit layaknya OPEC ini sebenarnya sudah disuarakan juga oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sejak tahun lalu.

Baca Juga: Jegal Ekspor Sawit Indonesia, “Kampanye Basi”, Deforestasi Setara Lapangan Sepak Bola Digoreng Lagi

Baca Juga: PTPN Grup Klaim Emisi yang Dihasilkan Lebih Rendah Dibanding Sime Darby

Ia menyatakan Indonesia sedang memprioritaskan hilirisasi sumber daya alam dalam rangka pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Selama ini, Indonesia melihat lihat, negara-negara industri produsen kendaraan listrik melakukan proteksi.

“Akibatnya, negara penghasil bahan baku baterai tidak memperoleh pemanfaatan nilai tambah yang optimal dari industri kendaraan listrik," kata Bahlil, November 2022.

 Baca Juga: KPK Bantah Senggol Nama Haji Isam dan Kabareskrim Terkait Gratifikasi Wamenkumham