SAWITKU-Dunia tengah dilanda serangan gelombang panas yang begitu ekstrem beberapa waktu terakhir.
Gelombang panas bahkan sampai menewaskan ribuan orang di India dan memangkas hasil panen hingga membakar tempat pembuangan sampah di Delhi serta menyebabkan asap beracun.
di negara bagian Uttar Pradesh, India, suhu panas mencapai 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46,1 derajat Celcius.
Baca Juga: PT PLN dan France Hydrogene Jajaki Kerjasama Kembangkan Green Hydrogen
Baca Juga: Depkes Taiwan Temukan Indomie Rasa Ayam Spesial Bisa Picu Kanker
Saking panasnya, ada sekitar 300 kasus kebakaran hutan yang terjadi di India. Selain itu aspal di jalanan India meleleh salah satunya terjadi di Kota Ahmedabad.
Kejadian aspal meleleh ini menjadi kali pertama di kota tersebut. Pada bulan lalu aspal di Jalan Sudram Nagar juga sempat meleleh sepanjang 1,5 kilometer.
"Sudah ada beberapa pekerjaan pelapisan ulang jalan di kota selama sebulan terakhir. Tapi jalan Sudram Nagar nampaknya menjadi satu-satunya jalan di kota yang aspalnya mencair," kata petugas SMC dikutip dari Times of India.
Baca Juga: Miris, Polusi Udara Sebabkan Kematian 1.200 Anak dan Remaja di Eropa Setiap Tahun
Baca Juga: BMKG Ingatkan Masyarakat Hindari Indeks Ultraviolet Ekstrem Rabu 26 April 2023
Sebuah penelitian terbaru mengatakan India memiliki risiko yang lebih berbahaya dibandingkan dengan negara lain terkait gelombang panas.
Peneliti juga menyebut pemerintah masih menganggap remeh soal ancaman suhu panas tersebut. Cuaca ekstrem ini juga menghambat perekonomian di India.
"Gelombang panas menyebabkan beban yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kesehatan masyarakat, pertanian, dan sistem sosial-ekonomi dan budaya. India saat ini menghadapi benturan berbagai bahaya iklim kumulatif," tulis peneliti Cambridge dikutip dari Grist.***
Artikel Terkait
BMKG Kembali Beri Peringatan Waspada, 35 Titik Panas Terdeteksi di Kaltim
Hotspot di Kaltim Terus Bertambah, BMKG Deteksi 75 Titik Panas
Sembilan Tips Menghadapi Udara Panas di Indonesia, Nomor Tujuh Penting