SAWITKU-Dinamika industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan salah satunya terkait sangat rendahnya implementasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting.
Namun demikian, Bank BRI Tbk ternyata menyediakan pola pembiayaan PSR dalam siklus bisnis kelapa sawit dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai dana pendamping pada P1–P3 hingga TM1–TM2.
“Pembiayaan KUR BRI ini dapat dilakukan dengan mekanisme individu dan atau mekanisme kelompok dengan melibatkan mitra kerjasama sebagai off-taker yakni BUMN, swasta dan Koperasi,” kata Division Head of Value Chain Assets & Product Development Division BRI Natalia Veronica dalam Palm Oil Financing Forum yang digagas Warta Ekonomi, belum lama ini.
Baca Juga: Sepak Terjang Siman Bahar Bakal Berakhir, KPK Disebut Punya Cukup Bukti
Baca Juga: BRI Salurkan Kredit Rp36,57 Triliun di Sektor Sawit, KUR Mendominasi
Adapun pembiayan KUR yang dapat digunakan yakni KUR Mikro dengan plafon sampai dengan Rp100 juta.
Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman juga menyampaikan dukungan soal program PSR.
Rizal Affandi Lukman menilai PSR merupakan program pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil perkebunan petani kecil yang pada gilirannya dapat meningkatkan taraf hidup petani.
Baca Juga: Menteri Nasdem Bermasalah, Denny Indrayana: Satu Narkoba, Satu Lagi Korupsi
Baca Juga: Airlangga Lobby Parlemen Hingga NGO di Uni Eropa, Suarakan Keresahan Petani Sawit
Rizal mejelaskan jika berpedoman pada umur kelapa sawit 25 tahun, dibutuhkan laju replanting sebesar 4-5 persen per tahun dari total lahan yang ditanami kelapa sawit untuk menghasilkan panen yang optimal.
Menurutnya, pemerintah saat ini melalui BPDPKS telah menyiapkan dana untuk mendukung implementasi program PSR tersebut.
"Tentunya program pemerintah saat ini belum mampu memenuhi seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membangun kebun PSR. Hal ini membuat peluang bagi peran di luar pemerintah termasuk swasta dan lembaga keuangan perbankan menjadi sangat penting untuk menyukseskan program PSR tersebut," jelas Lukman.
Baca Juga: Erick Thohir Ajukan PMN 2024 di BUMN Sebesar Rp57,96 Triliun
Artikel Terkait
ISPO Terganjal Legalitas Lahan Kebun Sawit Rakyat
Kemitraan Topang Daya Saing Industri Sawit di Pasar Global
Apkasindo Sebut Kemitraan harus Mampu Menjawab Tantangan Sawit Berkelanjutan
MK Tunggu Naskah Perbaikan Terkait Uji Materi Alokasi Dana Sawit