• Sabtu, 30 September 2023

OJK Siap Rapat Konsultasi dengan DPR Terkait Regulasi Bursa Karbon

- Selasa, 30 Mei 2023 | 15:33 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memprediksi nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai lebih dari USD330 miliar pada 2030. (Foto: kemlu.go.id)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memprediksi nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai lebih dari USD330 miliar pada 2030. (Foto: kemlu.go.id)

SAWITKU-Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan pihaknya masih menunggu penjadwalan dari Komisi XI DPR  untuk menggelar rapat konsultasi terkait regulasi bursa karbon.

Hal iini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Bursanya sedang disiapkan peraturan OJK-nya dan kami sesuai amanat UU P2SK harus melakukan konsultasi dengan DPR.

Baca Juga: 1.500 orang Ditahan Saat Demo Perubahan Iklim di Denhaag

“Kami menunggu jadwal dari Komisi XI untuk rapat konsultasi itu," kata Mahendra kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 30 Me9 2023.

Mahendra mengaku pihaknya masih melakukan finalisasi Peraturan OJK terkait bursa karbon, yang disebutnya belum mencapai 100 persen.

Menilik dari amanat UU P2SK, Peraturan OJK terkait bursa karbon diproyeksikan harus selesai selambat-lambatnya enam bulan sejak UU P2SK diresmikan sebagai undang-undang pada 12 Januari 2023.

 Baca Juga: Limbah Sawit Digadang gadang Gantikan Elpiji untuk Longgarkan Beban Anggaran

"Harapan kami begitu, untuk pengaturan POJK-nya," kata Mahendra saat ditanya apakah POJK bursa karbon bisa berjalan pada Juli 2023.

Di sisi lain, Mahendra menuturkan bahwa pemerintah terus berupaya membangun kepercayaan, keyakinan, serta minat dari investor terhadap bursa karbon.

"Kita siapkan ini baik secara governance, keabsahannya, tracebility-nya, dan aspek terkait untuk kredibilitas pasar maupun produk yang diperdagangkan," katanya.

 Baca Juga: Tak Hanya Bergantung pada Harga TBS, Ini Saran Teten Bagi Petani Sawit

Indonesia disebut memiliki potensi pasar karbon yang besar.

Dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia seluas 125 juta hektare, Indonesia memiliki potensi besar memimpin pasar karbon yang diperkirakan mampu menyerap 25 miliar ton karbon.

Halaman:

Editor: Edward Gabe

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BPH Migas Dorong KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Subsidi

Kamis, 28 September 2023 | 18:34 WIB

PTPN V Ekspor 20.000 Ton CPO ke Eropa dan India

Kamis, 28 September 2023 | 15:00 WIB

Perdagangan Bursa Karbon Hari Kedua Catat Transaksi Zonk

Kamis, 28 September 2023 | 07:37 WIB

Ekspor Minyak Sawit ke India Terkendala Cuaca Buruk

Rabu, 27 September 2023 | 16:24 WIB

Perdana, IDXCarbon Catat Transaksi Rp29,2 miliar

Rabu, 27 September 2023 | 07:00 WIB

Gorontalo Gelar Konferensi Internasional Kelapa

Senin, 25 September 2023 | 13:20 WIB

Konflik Rempang Jadi Sorotan Dunia

Jumat, 22 September 2023 | 17:00 WIB

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Tidak Naik

Senin, 18 September 2023 | 13:05 WIB
X