SAWITKU-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta pemerintah menindak tegas mafia kartel impor bawang putih dan holtikultura.
Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih yang begitu besar membuat tataniaga di komoditas ini sering menjadi permainan para mafia berdeking kuat di Negeri ini.
Pemain impor bawang putih hanya dikuasai oleh segelintir pihak yang menyebabkan tata niaga yang tidak sehat.
Baca Juga: Invensi Peneliti Indonesia Makin Kinclong di Mata Dunia
Baca Juga: Unesco Tetapkan Geopark Merangin Sebagai Warisan Dunia
“Hanya segelintir perusahaan dan saling memiliki keterkaitan yang ‘menikmati’ kuota impor bawang putih,” ungkap M Hadi Nainggolan Ketua BPP HIPMI Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dalam keterangan pers, Jumat 26 Mei 2023.
HIPMI menilai Tata niaga impor bawang putih ini sangatlah tidak sehat dan benar-benar sudah dikuasi para kartel mafia yang menguasi berbagai lininya.
HIPMI mensinyalir kartel impor bawang putih semakin memiliki bekingan kuat saat menjelang pemilu, termasuk menuju pemilu 2024 ini.
Baca Juga: BRIN Teliti Campuran Minyak Sereh dan Sawit Jadi Obat Kanker Alami
Baca Juga: Indonesia Malaysia Bakal Ngemis Demi Perjuangkan Nasib Petani Sawit di Joint Mission UE
"Kita berharap pemerintah dan penegak hukum bisa bertindak tegas demi menjaga tataniaga yang lebih sehat. Apalagi komoditas ini menjadi salah satu kebutuhan pokok di Indonesia," tutur Hadi.
Hadi juga menjelaskan, sebaiknya pemerintah segera mengambil tindakan tegas, agar tataniaga impor bawang putih bisa berjalan sehat dan kompetitif.
Harga bawang putih sering mahal, langka dan bahkan menjadi penyebab inflasi adalah permainan kartel mafia impor bawang putih, begitu juga dengan komoditas hortikultura lainnya.
Baca Juga: ISPO Terganjal Legalitas Lahan Kebun Sawit Rakyat
