SAWITKU- PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menambah jumlah pabrik guna meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK yang saat ini produksinya masih terbatas.
“Kita itu sudah meresmikan pabrik Pupuk Iskandar Muda. Kemudian, Petrokimia Gresik salah satu anak perusahaan kita, itu ada namanya Pabrik SP26 salah satu jenis pupuk, akan kita konversi menjadi pabrik NPK, kapasitas sekitar 500 ribu ton,” kata SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana seperti dilansir Antara, Jumat 10 Maret 2023.
Wijaya mengakui bahwa kemampuan Pupuk Indonesia Group untuk memproduksi pupuk NPK masih terbatas dan baru memenuhi kebutuhan produksi untuk pupuk bersubsidi saja.
Baca Juga: April Kemarau, KLHK Ingatkan Korporasi Tak Lengah Jaga Tata Kelola Air Gambut
Sejauh ini, Pupuk Indonesia baru bisa memproduksi 3,5 juta ton pupuk NPK yang mana 3,2 juta ton dialokasikan untuk pupuk bersubsidi. Sementara, jumlah produksi pupuk NPK yang dihasilkan Pupuk Indonesia tersebut masih sekitar 10 persen dari kebutuhan pupuk NPK nasional.
Kemampuan produksi pupuk NPK, lanjut Wijaya, berbanding terbalik dengan kapasitas produksi pupuk Urea yang mencapai 8 juta ton lebih per tahun sedangkan kebutuhan pupuk Urea bersubsidi hanya 4,6 juta ton per tahun. Bahkan, Pupuk Indonesia terpaksa mengekspor pupuk Urea karena stoknya melebihi kapasitas gudang penyimpanan.
“Adapun untuk NPK memang betul bahwa kebutuhan NPK tidak hanya untuk pupuk bersubsidi, ada kelapa sawit, ada perkebunan hortikultura dan segala macam. Kalau untuk di luar pupuk bersubsidi memang kemampuan produksi kita seperti yang disampaikan Pak Jokowi itu memang perlu ditingkatkan lagi,” jelasnya.
Baca Juga: 20 Raksasa Agribisnis Raup Cuan Miliaran Dolar Saat Pandemi dan Perang Rusia
Adapun dalam kunjungan kerjanya ke Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis 9 Maret 2023 Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa para petani menyinggung soal kelangkaan pupuk.
Jokowi mengaku kelangkaan pupuk juga ditemukan di sejumlah daerah, salah satunya di Kabupaten Bandung. Jokowi menjelaskan kebutuhan pupuk nasional mencapai 13 juta ton, sementara pabrik industri pupuk baru mampu memproduksi sekitar 4 juta ton, sehingga pemerintah akan mengimpor pupuk.
"Impor kita 6.3 juta ton artinya memang kurang. Ini yang akan segera kita usahakan," ujar Jokowi.***
Artikel Terkait
Ekspansi ke Papua, Pupuk Kaltim Incar Dana Segar Lewat IPO
Harga Pupuk Menggila, Nilai Jual TBS Rendah, Petani Sawit Riau Mulai Menjerit
Alokasi Pupuk Subsidi di Kabupaten Samosir Naik 15 Persen